visitor
Kamis, 13 Januari 2011
~""Bunda, cinta itu, berbentukkah ? ""~
16 Maret 2004
Bunda, cinta itu, berbentukkah ?
18 Maret 2004
Lalu, cinta bunda padaku, seperti apakah ?
5 April 2004
Saat hujan datang, saat rahmat Allah tercurah….turun
dan berlimpah…
Saat hujan menghujam, rasa bahagia pun harusnya
menelusup dalam..
karena dalam hujan ada cinta, ada anugerah ada cita
yang semuanya penuh rasa….
Begitukan selalu kata bunda ?
17 April 2004
Alangkah indahnya jika kita berpikir secara
sederhana…lurus…
Seperti bunda..
mencurahkan utuh seluruh peluh.. hanya untukku...
9 Mei 2004
Bunda... bisikku, mencintai itu, seperti apa rasanya ?
9 Juni 2004
hhhhh......indah sekali bunda, begitukah rasanya
mencintai... ajari aku bunda, untuk mencintaimu..
mesti tertatih... seperti engkau mencintaiku....
mungkin tidak ya bunda ?
20 Juni 2004
bunda, jangan marah.. sungguh, jangan marah ya,
sembilu itu sedemikian manis, harumnya semerbak.. dan
aku terpikat, lekat, meski akhirnya jatuh dan
lumpuh......
7 Juli 2004
Dahaga itu luar biasa ya bunda….
Inginnya lebih terus..tak putus dan tak henti…
9 Juli 2004
Bunda, mengapa luka harus dibasuh ? tidakkah lebih
baik dibiarkan mengering saja ? Toh nanti pada saatnya
akan mengelupas sendiri... Tapi mengapa harus bunda
dekap? Mengapa harus bunda yang perih ?
27 Juli 2004
Ngilu itu, bunda, apakah rasa ataukah kata? Mengapa
dingin dan kaku sekali ? Lalu mengapa menular bunda ?
Lalu, bagaimana bunda bisa sembuh ?
3 Agustus 2004
Bunda lihaatt.. sayapku mulai tumbuh.. indah ya?
Menari yuk bunda, putari dunia, sambut pelangi...
Lega yang tak berujung... bersama bunda.....
5 Agustus 2004
Sulit sekali bunda, aku tidak sanggup.. sungguh, aku
lelah, sedemikian letihnya.. peluk aku bunda, selalu..
tidak.. tidak.. jangan salahkan diri bunda, bukan
salah siapa, hanya sedang berusaha mengepakkan sayap,
tapi angin terlalu kencang....
16 Agustus 2004
bunda.. kehidupan di luar sana itu, sedemikian
kejamkah ? apa makna hidup itu, bunda ? lalu, mengapa
sedih mesti berwujud sedang bahagia melayang ? dimana
cinta kasih bunda ? sudah pudarkah ? itu.. adil ya
namanya ? sunnatullah menurut bunda ? lalu, mengapa
dalam kamus bunda, hanya ada bahagia dan cinta ?
apakah bunda bukan bagian dari kehidupan ? tercipta
dari apakah bunda ? tidak dari tanah kah ? apakah dari
gumpalan cinta dan cahaya ? karena hanya itu yang
mengalir dari diri bunda.. untukku....
1 September 2004
Lalu, apa makna bahagia, bunda ? tidak sekedar tawa ?
bukan hanya gerai senyum tentunya ? karena kerut merut
itu masih utuh di kening bunda.. ada apakah bunda ?
mengapa aku tidak mengerti jalan pikiran bunda ? aku
baik-baik saja bunda.. sudah lepas semua cemas...
langit di luar sedemikian biru... indaahh
sekaliii....... bahagialah bunda, untukku....
13 November 2004
Bahagialah bunda... pintaku luruh.. bahagiaalahhh....
1 Desember 2004
Bunda, lirih sekali, kueja satu demi satu, rasanya
luar biasa... hanya untuk bunda, kusimpan yang terbaik
hanya untuk bunda... kubungkus jadi satu, matahari,
bulan, langit biru, gunung hijau dan laut jernih,
kuikat erat, kuserahkan pada bunda.. dengan cintaku,
yang tak seberapa..
[sumber : milis FLP]
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar