visitor

Selasa, 25 Januari 2011

~""jalan menuju ketaqwaan""~


Jika manusia lupa pada Alloh SWT, maka dia akan lupa pada dirinya sendiri. Jika dia berbuat maksiat, maka sesungguhnya ia telah lupa terhadap kebutuhan dan hakikat hidupnya. Alloh SWT menerangkan dalam Al-Qur’an, “Faalhamaha fujuuroha wa taqwaaha..”.

Yang menjadi pertanyaan, kenapa kata “Fujuur” (Jalan Kejahatan) disebutkan terlebih dahulu dibandingkan kata “Taqwa”? Hal ini menunjukkan bahwa sesungguhnya manusia lebih cenderung pada “Fujuur” dibandingkan “Taqwa”.

Ada 5 potensi pada diri manusia yang harus diperbaiki secara berjenjang agar bisa meraih ketaqwaan, yaitu sebagai berikut:

  1. Insting atau Perasaan. Hati-hatilah dengan perasaan, jangan sampai condong kepada kesesatan. Biasanya muncul perasaan: “Kayaknya enak…, sepertinya…, Penasaran…, dll”. Ikutilah perasaan dengan petunjuk Alloh SWT, dekatkan kepada Alloh SWT, dan luruskan dengan kemauan Alloh SWT.
  2. Qolbiyah atau hati. Kadang kemauan lebih besar dari kemampuan, jika iman tipis maka ia akan dekat kepada kemunkaran. Maka isilah hati dengan mengingat kepada Alloh SWT, agar kita mendapatkan Furqaan. Sebagaimana Dia berfirman dalam QS Al-Anfal 29, “ Hai orang-orang yang beriman, jika kamu bertaqwa kepada Alloh, niscaya Dia akan memberikan kepadamu Furqaan…”
  3. Fikriah / Pola Fikir. Bertawakal dan bergantunglah kepada Alloh SWT, selaras dengan bacaan yang seri dibaca dalam QS Al-Ikhlas, “Qulhuwallohu ahad, Alloohussomad….”. Dekatilah Alloh dan berfikir positiflah menurut versi Alloh SWT.
  4. Sikap. Cinta dan dekatlah kepada Alloh SWT, serta tegas untuk “Amal maruf nahi munkar”. Sebagaimana tercantum dalam QS Al-An’am 163, ” tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri kepada Alloh”.
  5. Amaliyah. Bekerja, berbuat, dan berbicara haruslah mengandung ajaran Alloh SWT, serta mengukuti kebiasan-kebiasan Nabi Muhammad saw

Tidak ada komentar:

Posting Komentar